Analisis PT United Tractors, Tbk

Analisis Risiko Saham Perusahaan, Risiko Bisnis, dan Analisis Portfolio Bisnis PT United Tractors, Tbk

  • Profil Singkat Perusahaan

PT United Tractors merupakan  sebuah distributor berbagai macam alat berat diantaranaya,  KomatsuUD TrucksScaniaBomagKomatsu Forest dan Tadano di Indonesia. UT melayani kebutuhan alat berat bagi sektor-sektor industri utama di dalam negeri, yakni pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. UT didirikan pada 13 Oktober 1972, UT mencatatkan namanya pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 19 September 1989 menggunakan nama PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas.
UT memiliki 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung, dan 11 kantor perwakilan di seluruh Indonesia. UT memiliki empat Sub Unit usaha di dalam PT United Tractors, Tbk yaitu, Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, dan Industri Konstruksi.
  • Analisis Rerata dan Standar Deviasi Return Saham dan Return Pasar PT United Tractors, Tbk.
    Dari data saham harian United Tractors didapatkan rerata return saham  (0,000484355) lebih kecil daripada rerata return pasar (0,000515), maka dapat dikatakan berpengaruh negatif bagi perusahaan karena rerata return saham perusahaan lebih rendah daripada rerata return perusahaan lain yang ada di pasar. Hal ini menunjukan bahwa nilai return atau keuntungan yang didapatkan oleh PT United Tractors, Tbk lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan-perusahaan lain yang terdapat dipasar.
    Semakin tinggi standar deviasi, semakin besar risiko yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan hasil output, dapat dilihat bahwa standar deviasi return saham (0,026249779) lebih besar daripada standar deviasi return pasar (0,011437). Hal ini berarti tingkat resiko saham United Tractors lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain yang ada di pasar.
  • Analisis Beta Saham PT United Tractors, Tbk
Berdasarkan hasil regresi, maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = -0,00018263 + 1,294X. Dari persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa nilai alpha sebesar -0,00018263, sedangkan koefisien regresi yang mewakili nilai beta saham adalah 1,294. Hal ini berarti:
·       Setiap kenaikan 1% return pasar IHSG, maka akan menaikkan 1,294% return saham PT United Tractors, Tbk.
·         Beta saham PT United Tractors, Tbk sebesar 1,294 menunjukkan nilai  lebih dari satu, artinya pergerakan return saham lebih besar daripada pergerakan return pasar IHSG. Ini menunjukkan bahwa return saham PT United Tractors, Tbk merupakan saham agresif dimana return saham meningkat atau menurun lebih besar dibandingkan return pasarnya, sehingga saham United Tractors memiliki resiko dan tingkat volatilitas yang tinggi. Jadi saham United Tractors relatif tidak aman untuk dibeli oleh para investor karena resikonya yang lebih besar dari resiko pasar.
  •               Analisis Resiko Usaha PT United Tractors, Tbk dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

1.    Resiko Perubahan Peraturan Pemerintah
Saat ini pertambangan dan konstruksi harus mengikuti dan sesuai dengan AMDAL, tata letak kota, dan juga undang-undang yang sudah  diatur oleh pemerintah. Hal ini tidak menutup kemungkinan jika pemerintah melakukan perubahan terhadap undang-undang yang mengatur. Tentu saja ini akan berdampak terhadap kelangsungan kinerja United Tractors yang bergerak dibidang pertambangan batu bara dan juga di bidang konstruksi bangunan.
2.    Fluktuasi Harga Pasar Terhadap Produk Yang Dihasilkan Perseroan
Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan, ditentukan berdasarkan harga pasar dunia, dimana harga pasar dunia ini didasarkan pada perubahan tingkat produksi industri dunia,permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan yang selalu berfluktuasi sesuai dengan siklusnya. Hal ini tentu mempengaruhi United Tractors, terutama di bidang pertambangan batu bara yang saat ini semakin melemah harganya di pasar dunia.
3.    Risiko Persaingan Usaha
Saat ini di Indonesia telah banyak perusahaan yang telah menguasai bidang penjualan alat-alat berat. Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang alat berat, tentu persaingan antar perusahaan akan semakin ketat. Ha ini terjadi karena pasar untuk alat berat tidaklah besar. Selain itu, diversifikasi antar alat berat pun tidaklah banyak. Tentu saja hal tersebut akan berdampak terhadap pejualan dari United Tractors
4.    Resiko Likuiditas Atau Kekurangan Dana
Ketika profit yang didapatkan tidak sebesar modal, maka perusahaan tidak bisa untuk menambah aset dan juga meneruskan usahanya. Hal ini juga berlaku pada United Tractors, karena perusahaan memiliki risiko yang cukup besar pada bidang penjualan alat berat yang memiliki banyak pesaing dipasar. Penjualan batu bara yang menurun dapat mempengaruhi keuangan perusahaan dan struktur modal dari perusahaan. Selain itu, perusahaan juga memiliki usaha di bidang penyewaan alat konstruksi yang tingkat pengembaliannya tidak menentu. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami kekurangan dana, yang akan berdampak pada keberlangsungan kinerja perusahaan.
5.    Resiko Operasional
Resiko operasional yang dihadapi oleh United Tractors meliputi meningkatnya kemungkinan tanah longsor akibatnya tambang yang semakin dalam atau struktur tanah yang tidak stabil. Perubahan  iklim dan cuaca yang tidak menentu dapat menghambat proses pengerjaan di lapangan dan dapat memperlambat jadwal yang sudah ditentukan.
6.    Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing
Fluktuasi mata uang asing sangat berpengaruh terhadap United Tractors, salah satu pada lini mesin konstruksi. Sebagai distributor alat berat dari luar negeri tentu saja ini menjadi ancaman yang cukup besar. Karena dapat mempengaruhi harga jual dan penyewaan alat berat di United Tractors. Hal ini dapat meyebabkan turunnya pendapatan dari penjualan dan penyewaan United Tractors, karena harga di pasar Indonesia menjadi tinggi. Dengan harga yang tinggi, United Tractors akan kehilangan konsumennya. 
7.    Resiko Ketangakerjaan
United Tractors tentu harus sangat berhati-hati dalam pengerjaan proyeknya baik di pertambangan, konstruksi, maupun distributor alat berat karena unit bisnis yang dihadapi beresiko mengalami kecelakaan kerja yang bisa berakibat fatal.
8.    Resiko Ketidakmampuan Pemilik Untuk Membayar Piutang
Salah satu lini perusahaan yang memilki risiko yang cukup besar adalah penjualan dan penyewaan alat konstruksi. Karena pada lini ini tingkat pengembalian modal lebih kecil dibandingkan dengan lini lainnya. Terutama pada bidang penyewaan alat konstruksi. Perusahaan harus bisa mengestimasi dan mengantisipasi kapan debitur akan membayarkan utangnya. Sebab jika debitur tidak mampu membayar utangnya hal ini akan berdampak terhadap keuangan perusahaan.
9.    Resiko Jadwal dan Penundaan Pengiriman
United Tractors harus dengan teliti mengestimasi jadwal pengiriman dan kedatangan barang, agar barang yang dikirim tidak mengalami keterlambatan. Jika terjadi keterlambatan United Tractors harus bisa mengelolahnya. Keterlambatan pengiriman akan berdampak terhadap proses penjualan dan juga penyewaan karena hal ini akan menyebabkan  hilangnya loyalitas konsumen. Selain itu, keterlambatan pengiriman akan menyebakan menurunnya profit perusahaan.
  • Analisis Portofolio Bisnis United Tractors Dengan BCG Matrix 

Stars
1.    PT Bina Pertiwi
Bidang usaha ini masuk pada Stars karena sebagai lini usaha yang bergerak pada penjualan dan penyewaan traktor pertanian Kubota, genset Kubota dan Komatsu, mini excavator Komatsu dan forklift Komatsu memberikan pemasukan yang besar bagi United Tractors dengan pangsa pasar sebesar 36% di tahun 2015 menurut riset internal. Sebagai perusahaan yang tumbuh di negara Agraris membuat PT Bina Pertiwi tidak kesulitan dalam memasarkan produknya.
2.  PT Tuah Turangga Agung
PT Tuah Turangga Agung yang bergerak pada penambangan batu bara termasuk pada kelompok Stars. Walaupun hanya berkontribusi sebesar 8% dari total pendapatan, namun TTA memiliki hak konsensi atas sembilan lahan tambang batu bara di Sumatra dan Kalimantan dengan total kapasitas produksi batu bara pada tahun 2014 yang meningkat, sehingga volume penjualan bertambah 42% menjadi 5,94 juta ton dibandingkan dengan 4,18 juta ton pada tahun 2013.
Cash Cow
1 PT Pama Persada Nusantara
Perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor penambangan termasuk pada Stars di United Tractors. Karena sebagai perusahaan kontraktor penambangan terbesar dan ternama di Indonesia telah memiliki pangsa pasar sebesar 44% berdasarkan riset internal di tahun 2015. Hal ini membuat segmen usaha kontraktor penambangan menyumbang pendapatan terbesar di United Tractors sebesar 62%.
2.  PT Komatsu Indonesia
Sebagai bidang usaha yang bergerak pada bidang distributor mesin konstruksi PT Komatsu Indonesia masuk pada Cash Cow. Lini perusahaan ini masih mampu mempertahankan pangsa pasar sebesar 40% dan menjadi distributor mesin konstruksi nomor satu, namun beberapa tahun belakangan mengalami penurunan permintaan yang signifikan. Penurunan penjualan alat berat dirasakan secara nasional dikarenakan sebagian besar penggunaan alat berat di Indonesia adalah untuk sektor pertambangan. Walaupun demikian, segmen usaha mesin konstruksi mampu menyumbang 27% dari total pendapatan.
Question Mark
1.      PT United Tractors Pandu
PT United Tractors Pandu Engineering (“UTPE”) melakukan kegiatan usaha rekayasa dan manufacturing komponen dan attachment alat berat, ini masuk pada Question Mark. Hal ini dikarenakan lini usaha tersebut mengalami kenaikan permintaan pada beberapa tahun belakangan ditengah penurunan penjualan alat berat di United Tractors, tapi masih memberikan return yang sedikit pada perusahaan.
2.      PT Acset Indonusa, Tbk
PT Acset Indonusa, Tbk juga termasuk pada Question Mark, karena Acset Indonusa baru saja diakusisi oleh UT. Sehingga Acset Indonusa masih dikatakan sebagai produk baru yang hadir di UT. Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi bangunan yang telah ada sejak 20 tahun yang lalu dan telah mengerjakan berbagai macam proyek yang prestisius. 
Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR)
United Tractors menyadari dampak yang dihasilkan oleh proses produksi yang dilakukan, sehingga United Tractors melaksanakan tanggung jawab sosial untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat dari proses bisnis yang dilakukan. Program CSR yang dilakukan oleh United Tractors terbagai menjadi 5 pilar : UTREES, UTFUTURE, UTGROWTH, UTCARE, dan UTACTION
2.7.1    UTREES
United Tractors menyelenggarakan berbagai program yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan melalui sebuah program yang dinamakan UTREES yang berfokus pada penanaman pohon di berbagai lokasi di sekitar area operasional serta mengelola keanekaragaman hayati dan pelestarian alam. Hingga 2015, program UTREES sukses menanam total 104.207 pohon di berbagai lokasi sekitar area operasional UT.
Selain itu, UT juga melanjutkan berbagai program yang mendukung hutan kota, yang dilakukan melalui pengadaan lebih banyak lahan hijau terbuka melalui pertanian, perkebunan, peternakan, dll. Hingga akhir 2015, Perseroan mengelola hutan kota, termasuk di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan, dan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
2.    UTFUTURE
Program yang dilaksanakan pada pilar ini adalah untuk mencetak generasi bangsa sebagai SDM yang handal dengan peningkatan kualitas pendidikan siswa di sekitar area operasional UT. Yang termasuk sebagai program utama UTFUTURE adalah:
a. UT SCHOOL
Didirikan pada 2008, UT School memberi pendidikan keterampilan teknis mekanik dan operator bagi generasi muda. Di bawah pengelolaan Yayasan Karya Bakti United Tractors, UT School menjadi penyedia pendidikan yang intensif mempersiapkan operator dan mekanik alat berat yang professional dan terampil berstandar internasional. UT School tidak hanya menyediakan program pendidikan jangka panjang dan jangka pendek dalam menanggapi kebutuhan Grup UT dan pelanggan, tapi juga mendukung pengembangan sekolah menengah kejuruan dalam rangka meningkatkan kualitas dan standar industri nasional.
b.  Sekolah Binaan United Tractors (SOBAT)
Program SOBAT mengintegrasikan pendidikan teknis dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna meningkatkan kualitas siswa, sementara juga mendorong transformasi sekolah agar sesuai dengan visi pelestarian lingkungan dalam kriteria Adiwiyata.
c. Rumah Pintar
Program Rumah Pintar memberi akses terhadap metode pendidikan lain agar masyarakat memiliki pengetahuan lebih. Rumah Pintar menjadi fasilitas pemberdayaan masyarakat, sebuah rumah, yang mengakomodasi berbagai kegiatan pendidikan anak-anak prasekolah, pemuda, wanita dan orang tua. Rumah Pintar dilengkapi dengan perpustakaan, taman bermain, pusat komputer, fasilitas audio-visual atau panggung dan, terakhir, pusat kerajinan. Per akhir 2015, terdapat tiga Rumah Pintar grup UT yang berlokasi di Pegat Bukur Kecamatan Tanjung Redeb, Kalimantan Timur; Kecamatan Cakung Barat, Jakarta Timur, juga di Desa Dilang Puti, Jenang Danum, Kalimantan Timur.
d. Bontang Technopark
Sejak 2015, United Tractors berpartisipasi dalam memberi pelatihan dan pendidikan teknis/mekanis kepada siswa yang terdaftar dalam program pendidikan di Bontang Technopark. Program ini merupakan kerja sama antara pemerintah daerah kota Bontang, Kalimantan Timur, berbagai institusi akademis, dan lembaga bisnis dari berbagai industri. Melalui Bontang Technopark, pemerintah daerah kota Bontang memberikan beasiswa bagi siswa dalam rangka mempersiapkan dan membekali mereka sebagai sumber daya manusia yang professional di masa depan.
3.    UTGROWTH
Melalui UTGROWTH, Perseroan bertujuan untuk berkontribusi terhadap upaya pemberdayaan masyarakat lokal agar dapat mandiri secara ekonomi. Berbagai program yang diselenggarakan UT dalam program UTGROWTH pada 2015, termasuk: Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) and Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Program Sinergi CSR
4.    UTCARE
Perseroan dan seluruh anak perusahaan berpartisipasi dalam peningkatan kondisi kesehatan seluruh pemangku kepentingan melalui UTCARE. Program yang dilakukan pada 2015 adalah, posyandu/pos pelayanan terpadu,  mobil kesehatan astra (MOKESA), dan  donor darah.
5.    UTACTION
Melalui UTACTION, United Tractors memberi bantuan saat terjadi bencana alam dan pada proses pemulihan, yang umumnya berupa makanan, pakaian, obat-obatan, serta mengirim pekerja bantuan, termasuk dokter, perawat dan operator alat berat. Dalam program ini, UT membangun kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk PMI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

1 komentar:

  1. Kereen salam dari kami dari Tim Jakarta #SOBATCompetition #SOBATCompetition2019 #Sekolahbinaanunitedtractors #sobat

    BalasHapus